Hai readers, ketemu lagi nih!!
Kita bincang lagi yuk mengenai analogi hidup yang ada dalam kaidah bahasa Arab.
Dulu, dosen saya pernah berpesan dalam kaidah Arab
كن معربا ولا تكن مبنيا
“Jadilah Mu’rob, Jangan Jadi Mabni!”
Nah, perlu kita tau nih apa maksud dari pesan dalam kaidah bahasa Arab ini, karena awalnya saya kebingungan makna dari pesan tersebut. Mu’rob dan mabni seperti apa yang dimaksudkan dosen saya waktu itu (?)
Kalau dalam kaidah bahasa Arab, mu’rob itu adalah kalimat yang bacaan akhirnya bisa berubah disebabkan amil yang berbeda-beda. Sedangkan mabni adalah bacaan akhir yang tidak bisa berubah sekalipun ada amil yang berbeda-beda.
Oke, kita udah dapat highlightnya yaitu ‘berubah’ makna pada mu’rob dan ‘tidak dapat diubah’ makna pada mabni.
Sejenak berpikir sampai dosen kembali berkata, Bergeraklah jangan diam!
Dalam hal ini, mu’rob dimaknai dengan bergerak dan mabni dimaknai dengan diam.
Mengumpamakan amil sebagai sekawanan situasi dan kondisi yang berbeda-beda, maka jadilah profil yang luas wawasan dan luwes pergaulan dengan tetap mengedepankan adab, serta mampu menyesuaikan dimanapun dan bagaimanapun kondisinya. Tidak jumawa di kalangan bawah (bisa menyesuaikan tindakan dan tutur kata dengan siapapun) dan tidak khawatir ketika berada di kalangan atas (bisa menyeimbangkan percakapan dan sikap).
Jadi dalam analogi kaidah ini, menguak pesan bahwa profil orang yang fleksibel dan mampu untuk senantiasa kreatif itu lebih disarankan dari pada orang yang kaku dan tidak mampu menyesuaikan diri.





Leave a Comment