Berinteraksi dengan banyak orang membuat kita sadar bahwa setiap manusia membawa warna dan kisahnya masing-masing. Tidak semua orang mudah untuk dihadapi, tidak semua pula membuat hati nyaman. Dari yang karakternya jumawa, sampai yang super low profile, semua membutuhkan pendekatan yang berbeda. Tapi justru di situlah indahnya seni bersosial, bagaimana tetap menjadi diri sendiri sambil menyesuaikan diri dengan karakter yang beragam.
Tulisan ini hadir dari percakapan yang jujur dan dalam antara penulis dan pasangan. Di suatu malam yang memang diluangkan untuk merefleksi diri. Kami menyimpulkan bahwa berinteraksi dengan orang yang tidak selalu menyenangkan membutuhkan pengelolaan regulasi emosi yang baik. Tidak selamanya harus mengalah, tapi tidak juga wajib untuk menonjol. Kadang bertahan demi manfaat, kadang juga mundur demi kewarasan. Pada akhirnya semua itu bagian dari kecerdasan sosial.
Dunia Penuh dengan Berbagai Macam Karakter

Setiap orang membawa latar, pengalaman, dan cara pandang yang berbeda-beda dan unik. Ada yang hangat sejak awal, ada yang menjaga jarak, ada yang keras, dan ada pula yang lembut. Ketika kita memahami bahwa keragaman karakter adalah hal yang wajar, maka kita tidak akan terbawa emosi saat bertemu dengan orang yang berkepribadian yang tidak sesuai dengan harapan kita. Menerima bahwa dunia penuh akan ragam warna karakter, adalah langkah pertama untuk bisa bersikap lebih bijak. Untuk bisa menghadapi berbagai tipe kepribadian ini, ada beberapa pendekatan yang dapat kita lakukan. Berikut beberapa di antaranya:
Menghadapi orang yang angkuh dan jumawa
Orang yang angkuh biasanya merasa perlu menunjukkan apa yang mereka punya. Kita tidak harus ikut menaikkan suara atau membalas gaya mereka, yang terpenting adalah menjaga harg diri tanpa kehilangan akal sehat. Gunakan batasan seperlunya, seperti berbicara seperlunya, tidak merendah berlebihan, namun juga tidak perlu membuktikan apapun. Terkadang ketegasan lembut jauh lebih dihargai daripada menanggapi arogansi.
Menyelaraskan diri dengan orang low profile
Berhadapan dengan orang yang rendah hati biasanya membuat percakapan lebih nyaman. Namun tetap perlu kehati-hatian agar kita tidak menjadi terlalu bergantung atau oversharing. Menyelaraskan diri dengan mereka berarti menghargai ketenangan dan kesederhanaan yang mereka bawa, sekaligus tetap menjaga batasan pribadi. Pendekatan lembut dan jujur bisanya membuat interaksi dengan karakter seperti ini berjalan natural.
Memilih respon berdasarkan tujuan
Tidak semua situasi membutuhkan reaksi yang sama. Kadang kita harus bertahan karena mempertimbangkan jangka panjang, kadang lebih bijak untuk mundur agar energi tidak terkuras. Pertanyaan sederhananya adalah “Apa tujuan kita?”, jika tujuannya adalah kedamaian, pilih kata yang menyejukkan dengan menjaga nada bicara. Jika tujuannya adalah menyampaikan keberatan, pilihlah ketegasan yang sopan. Menentukan respon dari tujuan membuat kita tidak mudah terbawa emosi sesaat.
Seni Menjadi Bijak

Pada akhirnya, menghadapi berbagai karakter adalah seni bersosialisasi, bagaimana untuk terus belajar memahami diri sendiri dan juga orang lain. Kita tidak bisa mengubah semua orang, tapi kita bisa mengatur cara terbaik untuk merespon mereka. Bijak bukan berarti diam terus, bukan pula sealu menang. Bijak adalah mengetahui kapan harus bertahan, kapan harus mundur, dan kapan harus tersenyum tanpa harus membebani hati.





Leave a Comment